Hai guys, beberapa
waktu lalu, redaksi udah pernah share artikel tentang ragam bahasa
jurnalistik. Nah, sekarang redaksi bakal berbagi tips nih buat sobat
exis “ Menyusun paragraf yang baik dan mudah.”
Bagi sobat exis yang
baru mulai nulis. Acapkali kesulitan menyusun paragraf. Padahal
paragraf merupakan bagian utama dari sebuah artikel atau berita. Apa
itu paragraf? Paragraf adalah gugusan kalimat yang saling berhubungan
sehingga membentuk sebuah ide. Ada satu jenis paragraf yang hanya
terdiri dari beberarapa kata guys, yakni paragraf penutup surat.
Dapat dikatakan
paragraf yang baik apabilah memenuhi empat syarat berikut guys.
1. kesatuan.
Sebuha paragraf
dapat dikatakan memenuhi unsur kesatuan apabilah didalam paragraf
tersebut
dapat menunjukan
suatu maksud atau tujuan yang jelas. Biasanya juga didukung satu
kalimat topik.
Contoh :
Yasin kecil
tidak jauh beda anak-anak seusianya. Ia juga bermain layang-layang,
sepak bola, dan lain sebagainya. Masa kecilnya biasa saja bahkan
hampir dikatakan tidak ada yang istimewa dari orang yang kini jadi
salah satu pendiri Indonesia Times Network.
-Kalimat bercetak
tebal adalah topik dari paragraf diatas. Paragraf tersebut
menceritakan masa kecil Fathul
Yasin, SE.I, kini mnjadi salah satu pendiri jaringan portal berita
nasional Indonesia Times Network.
2.
Kepaduan/koherensi.
Paragraf
yang baik harus memenuhi
unsur kepaduan. Anatara
kalimat satu dengan yang lain haruslah saling berhubungan, contoh.
(1)Yai Jalil pengasuh pondok pesantren Manbaul Ulum tempat Fathul
Yasin menuntut ilmu memerintahkan Yasin untuk melanjutkan pendidikan
ke Universitas Tribakti di koplek pondok pesantren Lirboyo,
Kediri.(2) Di Tribakti Yasin mengambil jurusan ekonomi islam.
Selan itu untuk membuat kalimat kepaduan bisa dengan menggulang
kelompok kata yang sebelumnya sudah disebutkan guys, menggunakan kata
penunjuk, seperti. Tersebut, ini, itu. Perhatikan
contoh dibawah ini.
(1)…..keluarga Yasin menitipkan ia
kepada Yai Jalil, pesantren Manbaul Ulum. (2)Sejak ia
masih menuntut ilmu dipesantren tersebut. Ia
memang tergolong anak yang mandiri dan pekerja keras. (3)Selain
mengaji dan belajar, ia gunakan
waktu siangnya untuk bekerja membantu para petani berkerja di
perkebunan milik pesantren atau menjual koran di persimpangan
alun-alun Kota Batu.
-Kata yang bercetak miring pada kalimat kedua dan ketiga adalah kata
pengulangan dari kalimat pertama sebagai penghubung koherensi
paragraf diatas.
3.
Kelengkapan.
Bisa dikatakan bahwa paragraf tersebut memenuhi unsur kelengkapan
apabilah dibangun dengan beberapa kalimat yang terdiri dari topik dan
penjelas. Lihat contoh kalimat diatas.
4.
Berurutan.
Apa jadinya jika sebuah paragraf
dibangun dari susunan beberapa kalimat yang tidak berurutan dan
logis. Pasti akan membingungkan pembaca untuk memahami isi dari
paragraf tersebut. Contoh
pada unsur nomer dua diatas merupakan contoh paragraf yang dibuat
dari beberapa kalimat yang saling berurutan. Berikut contoh kalimat
pembangun paragraf yang tidak berurutan.
(1)Farid menginginkan agar kategori lomba dibagi menjadi
tiga.(2)Farid menemui Akbar pukul 09.30 untuk membahas persiapan
acara Pekan Olahraga Dan Seni Pesantren menyambut Haflah Akhiris
Sannah.
Nah,
guys bagaiman? Sekarang loe bisa mulai latihan belajar menyusun
sebuah paragraf. Kalau ada pertanyaan koment atau kirim e-mail ke
rumahbacanusantara@gmail.com
ya atau e-mail penulis juga boleh. Minggu depan redaksi bakal
mengulas tentang Topik.
Novan Arianto