Karyawati. Modal 200 Ribu Capai Penghasilan 15 Juta.


Intansari Cake
Widowati, adalah seorang ibu rumah tangga kelahiran nganjuk yang merantau ke Malang beberapa tahun silam. Ia kini tinggal bersama suaminya di Perumahan Persada Bhayangkara, Singosari. Kabupaten Malang. Ia adalah owner industry rumahan kue kering INTANSARI “ Insyallah Nikmat Tambah Rejeki.” Pekerjaanya sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta tidak membuat ia merasa puas. karena kecintaanya terhadap dunia kuliner ditambah kemampuan untuk membuat kue kering. Pada tahun 2006, ia memutuskan untuk Nyambi ( sampingan ) memproduksi jajanan rumah kue kering diselah kesibukanya sebagai ibu rumah tangga dan karyawan perusahaan swasta.

Bermodalkan 200 ribu termasuk harga oven jadul pakai kompor seharga 85 ribu waktu itu. Ia memulai membuat kue pertamanya itu pun pesanan teman sendiri. Menurutnya. Khas buatanya adalah Nastar. “ Ini pekerjaan hobi, kebetulan suami suka Nastar, begitu di icip oleh suami saya, kok kata suami saya enak.’’ Katanya diselah wawancara. Ia menuturkan bahwa Nastarnya beda. Lain daripada yang lain. Hal ini antara lain Selai Nanas yang digunakan, ia buat sendiri. Murni tanpa campuran sintetis. 

Seiring berjalanya waktu. Usahanya semakin berkembang. Awalnya ia hanya menerima pesanan teman-teman terdekat, karena waktu itu belum memiliki izin P-IRT. Ia kesulitan untuk menitipkan barangnya ke toko-toko. Kebanyakan tidak mau menerima dengan alasan tidak memiliki izin. Akhirnya ia istiqomah dulu menerima pesanan dari rekan-rekanya. Pesananan pun datang mengalir tidak hanya Nastar, kemudian ada permintaan kue lain. Seperti Kue putri Salju, kue kacang dan lain sebagainya. 

Berkat keistiqomaan yang dijalani selama sepuluh tahun. Akhirnya pada tahun 2016 produknya bisa mendapatkan izin P-IRT melalui program yang diselenggarakan Dinas Kesehatan. Dengan sertifikat izin P-IRT, ia tampak lebih PeDe memasarkan produknya. Pekerjaan yang bermula dari hobbi tersebut berbuah manis, suatu hari ada pesanan dalam jumlah besar untuk dikirim ke Bandung dan penghasilan yang didapat bu widowati capai 15 juta dalam satu kali orderan. Setiap kali produksi ia dibantu anaknya dan dibayar sebagai kopensasi membantu pekerjaan sang ibu. Sementara jika mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak. Ia mengandalkan tenaga kerabat-kerabatnya yang bersedia membantu pekerjaanya. 

“ Andai ada pesanan banyak, saya sering ambil cuti perusahaan mas, untung bos saya pengertian. Saya mendahulukan pesanan dari bekerja di perusahaan. Habis untungya juga lebih banyak ini. Kendati demikian saya masih tetap kerja di perusahaan tersebut. Walaupun sering bolos…..hehehehe…..Saya belum kepikiran untuk pensiun.”  

Alhamdulillah, ia bersyukur kini pemasaran kue kering produksi buatanya merambah pasar interlokal. Ia sudah kirim ke berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jakarta, Surabaya, Nganjuk, Bali dan daerah lainya disamping itu juga nitip di toko-toko sekitar rumah. Mensiasati permintaan pelanggan agar tidak menurun dengan menerima makloone. Memang rank harga menurun yang penting tetap eksis dan menjaga kepercayaan pelanggan. Katanya.

-Novan Arianto

Share on Google Plus