Dari dulu hingga
sekarang menulis tetap menjadi pekerjaan dengan banyak manfaat yang
diperoleh dari pekerjaan menulis. Jika kini menulis bisa dijadikan
salahsatu mata pencarian namun selain sebagai mata pencarian banyak
manfaat lain yang bisa diperoleh dari menulis. Agama islam
mengajarkan kepada setiap ummat islam untuk memegang prinsip “
Belajar dan Mengajar “ yang tertuang didalam Al Quran dan Hadist.
Baik secara explisit maupun implisit.
Selain itu menulis
merupakan media edukasi. Seorang pelajar maupun mahasiswa tidak
mungkin melewati setiap jam pelajaran mereka tanpa kegiatan menulis.
Sebab, sebelum menulis mereka terlebih dahulu membaca. Selain ada
proses merekam sumber informasi yang dibaca, menulis ulang “
merangkum “ sumber informasi yang didapat dari kegiatan membaca
dapat melatih kerja otak kanan untuk berpikir kreatif dan
meningkatkan daya hafal lebih besar dari hanya sekedar membaca.
Motif sosial bisa
menjadi alasan kenapa harus menulis. Seorang aktivis, ilmuan, dan
politisi jika ingin pemikiranya banyak dikenal orang maka ia akan
menulis. Dengan menulis pemikiranya tidak akan hilang dimakan waktu
meskipun ia sudah meninggal dunia namun buku yang ia tulis tetap ada
dan terus dicari orang yang ingin mendalami pemikiranyanya.
Salahsatunya adalah Nurcholish Madjid pemikir sekaligus aktivis
pejuang HAM juga pernah disebut sebagai tokoh utama JIL ( Jaringan
Islam Liberal Indonesia ), Anas Urbaningrum, mantan ketua umum HMI
dan mantan sekjen partai Demokrat, meskipun ia terjerat kasus korupsi
yang membuat ia harus mendekam dijeruji besi. Ia tidak pernah
berhenti membaca dan menulis meskipun dibalik jeruji besi dan
buku-bukunya best seller nasional. Dan masih banyak lagi.
Menulis bukan hanya
produk pendidikan tapi pekerjaan yang dapat menghasilkan rupiah. Dari
penulis nasional ada novelis Habiburahman El Zirazy dari novel
religinya Ayat-ayat cinta dan Ketika cinta bertasbih ia bisa
mengantongi hingga 1,5 miliyar rupiah, Andrea Hirata dengan laskar
pelanginya ia bisa meraup keutungan hingga 2,5 miliyar rupiah.
Dijajaran novelis internasional JK Rowling “ Harry Potter “ konon
kekayaanya melebihi kekayaan ratu Elizabeth II dan bukunya terjual
lebih 250 juta eksemplar dan diterjemahkan dalam 61 bahasa.
Sejarah islam
mencatat bahwa sebelum abad ketiga belas masehi merupakan abad
kejayaan pesatnya perkembangan keilmuan islam terbukti pada zaman
tersebut banyak melahirkan cendikiawan sekaligus penulis hebat muslim
yang pemikiranya terkenal hingga seluruh dunia bahkan pemikiranya
menjadi kajian utama dibeberapa universitas ternama didunia. Imam Al
Ghozali tokoh ulama sufi yang lahir didaratan persia. Ia merupakan
tokoh tasawuf dan karya fenomenalnya adalah Ihya ulumudin yang
mengimplementasikan hukum fikih, akidah dan tasawuf . Tidak hanya
pemikir dari kalangan muslim, pemikiranya juga menarik perhatian
peneliti orientalis guna meneliti karyanya tersebut. Al Imam Ibnu
Taimiyah cendikiawan muslim yang terkenal sebagai pakar tata negara
dan ilmu politik. Di negara-negara islam banyak menggunakan bukunya
sebagai salahsatu refrsensi penggambilan kebijakan publik.Perawi
hadist kenaam imam Muslim, Imam Bukhori, Imam Turmudzi, Imam Abu
Hanifah. Hadist yang mereka rawikan terkenal kesahihanya karena
mereka dikenal akurat dalam merawikan hadist.
Bukan satu kebetulan
semata jika karya-karya fenomel para cendikiawan muslim kalsik
dikenal dunia. Setiap pemikiran atau fatwa yang akan mereka tulis
menjadi sebuah buku dimulai dari proses panjang dan penuh perjuangan
“ tirakat “ disamping itu setiap karya yang mereka tulis sarat
akan sastra bahasa yang indah sehingga menarik dibaca berulang kali.
Diatas hanyalah sekelumit dari jutaan manfaat membaca dan menulis.
Negara maju seperti Jepang. Membaca tidak hanya menjadi kegiatan
pengisi waktu luang, lebih dari itu membaca menjadi kebutuhan pokok
setiap penduduk jepang. Dari sumber yang dilansir oleh jadiberita.com
menyebutkan bahwa orang jepang memiliki budaya 10 membaca setiap
hari hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang membudaya dan
diajarkan sejak duduk dibangku sekolah.
Penulis :
Novan Arianto
Editor :
Novan Arianto
Status :Redaksi
Kirimkan
masukan,kritik, sanggahan terhadap artikel ini ke alamat E-mail
rumahbacanusantara@gmail.com
agar bisa kami jawab.